Kelas Dasar Pendidikan Charlotte Mason bersama mbak Ayu Primadini NARASI Pertemuan 1 Satu hal yang mendasar dalam pendidikan: Manusia itu apa sih? CM menentang anggapan bahwa manusia dianggap biologis semata, mencari uang dan materialistik. Konsep manusia seperti ini yang disebut sebagai utilitarian. Inilah awal mula lemahnya karakter. Konsep ini muncul mendominasi dalam dunia pendidikan diawali pada saat Perang Dunia I. Pada saat perang, banyak kesulitan muncul dalam hidup sehingga ekonomi perlu ditingkatkan. Adapun agar ekonomi dapat ditingkatkan, maka tujuan ini perlu ditopang oleh pendidikan. Maka muncullah pendidikan yang bertujuan meningkatkan ekonomi. Pemikiran ini didukung oleh Karl Marx yang mengatakan bahwa edukasi dan ekonomi perlu disatukan. Hal ini dikritik oleh CM. Saat itu kapitalisme mendominasi, otomatis muncul konsumerisme, lalu menjadi individualisme. Gimana tuh alurnya? Coba kita perhatikan masyarakat yang hidup secara komunal. Dalam sistem ini, kepemilikan modal tidak terlalu relevan untuk hidup. Anggota kelompok masyarakat saling bantu membantu untuk memenuhi hajat hidupnya. Kapitalisme menyebabkan penguasaan bidang tertentu oleh individu atau kelompok. Selanjutnya masyarakat menjadi butuh uang untuk memenuhi kebutuhan, atau mungkin keinginan (yang berkedok kebutuhan, karena terkadang kebutuhan diatur oleh iklan kan, hehe). Akibatnya, manusia hidup untuk dirinya masing masing, bekerja, dapat uang, lalu belanja kebutuhannya masing masing. Kebersamaan dalam masyarakat semakin sulit. Akhirnya untuk bisa bertahan, manusia cenderung terjebak harus jadi 'pemenang, yaitu yang memiliki modal atau uang. Dengan kondisi tersebut, muncullah pendidikan meritokrasi, yaitu pendidikan individualis, mencari nilai bagus untuk menjadi berharga. Seseorang menjadi berharga jika menelurkan prestasi yang sifatnya materi. Dalam dunia industri, keberadaan manusia jadi seperti mesin, karena tujuannya hanya 'menang' dalam ukuran kapitalisme. Kelak, manusia menjadi suku cadang industri, bisa diganti ganti. Ini berbeda sekali dengan ukuran CM. Bagi CM, tujuan pendidikan adalah : menjadi manusia yang magnanimous. Terminologi bahasa Indonesianya: Insan Kamil. Manusia yang terbaik adalah yang menggunakan segenap potensinya untuk bermanfaat bagi umat manusia. Insan Kamil ini adalah manusia yang berimajinasi berbudaya (maksudnya bebas dan kreatif dalam pikiran namun tetap dalam koridor/batasan yang dipegang), memiliki kemampuan terlatih menilai dan menimbang, selalu siap menguasai kerumitan profaesi apa pun, tahu menempatkan dirinya sendiri dan bagaimana memanfaaatkan segala kelebihannya untuk meningkatkan kebahagiaannya kebahagiaan sesamanya,dan kesejahteraan masyarakatnya – satu sosok yang bukan cuma bisa mencari nafkah hidup, tapi tahu bagaimana caranya hidup. Rahmatan lil 'Aalamiin. Jadi, sebelum move on, kita harus menentukan dulu arah pendidikan ke mana. Visinya ke mana? Caranya bagaimana? Kalau visinya sudah cocok dengan CM, lanjut deh. Selanjutnya, kita harus juga memperhatikan hal yang disebut oleh M. Scott Peck dalam The Road Travel: “Kita suka ngga sadar, kita pikir kita berfilosofi A, tapi cara hidup kita jauh darinya” Ungkapan M Scott Peck tersebut bisa jadi banyak ditemui. Kita sudah punya visi yang ajeg, mengumpulkan sumber daya dan referensi untuk mendukung terwujudnya visi, namun pada kenyataannya terkadang kita tidqk sedang berjalan ke sana. Bisa jadi disebabkan karena dorongan mammal dan reptil brain nya lebih besar daripada human brain yang merencanakan visi misi. Ini adalah gambaran bagian otak manusia. Limbik adalah sistem emosi (perasa). Reptilian adalah sistem fight or flight. Neokorteks adalah otak berpikir, yang dimiliki manusia. Nah, karena kita punya neokorteks, harusnya bisa bersikap human, tapi seringkali mammal dan reptilian nya lebih besar. Misalnya tiba tiba tersulut emosi dan mengambil tindakan yang tidak dipikirkan secara matang. Maka langkah selanjutnya yang harus ditekankan adalah selalu mengevaluasi apakah pola hidup kita sudah sejalan dengan visi. Itulah sebabnya kita perlu sering sering refleksi. Menuju magnanimous bisa jadi perlu waktu seumur hidup. Prinsip CM #1 Children are Born Person
CM bukan children centered, bukan pula teacher centered, melainkan TRUTH CENTERED. Jadi, tugas orang tua adalah untuk mendidik, dan menjadi perpanjangan tangan Allah atau hukum kebenaran. Kekuasaan orang tua terbatas pada prinsip kebenaran. Semangaaatt!!
0 Comments
Leave a Reply. |
PENULISRika Widjono ARSIP
July 2020
KATEGORI |