Berikut ini adalah hasil rangkuman saya mengikuti Workshop Seni Bernarasi dengan narasumber Mbak Ayu Primadini. Narasi adalah bagian yang mengambil peran penting dalam pendidikan Charlotte Mason. Secara praktek, narasi adalah kegiatan menceritakan kembali melalui lisan maupun tulisan. Namun secara pemahaman, kegiatan sederhana ini ternyata tidak sesepele yang terlihat. Pembahasan tentang narasi ini akhirnya tidak bisa berdiri sendiri, karena untuk melakukan narasi dengan benar, jadinya harus sedikit banyak tahu tentang filosofi CM. Beberapa quote yang sering muncul ketika membahas narasi dan Charlotte Mason yang menjadi pondasi konsep ini adalah sebagai berikut:
Satu satunya pendidikan yg akan bertumbuh adalah pendidikan mandiri. Fungsi guru adalah pembimbing, bukan sumber informasi bukan mediator. Seringkali kalo belajar gurunya jadi mediator dari anak dan ilmu pengetahuan, sumber informasi. Guru yang bertindak sebagai mediator, ibarat mengunyahkan makanan, melepehkan, lalu memberi makan anak muridnya sehingga muridnya lebih mudah memakan, padahal anak muridnya sudah punya gigi dan rahang yang sempurna untuk mengunyah. Dengan analogi seperti ini, kita sebenarnya sedang merendahkan kapasitas anak untuk berpikir. Semakin guru banyak mengajar, semakin siswa sedikit belajar. Murid tinggal telan hasil kunyahan. Narasi bukan alat ukur mengukur kemampuan anak seperti halnya ujian. Bukan juga metoda untuk mengingat rangkaian kata secara tepat. Melainkan sebuah proses untuk menjadikan ilmu menjadi ‘makanan’ bagi akal Bicara narasi, pada pangkalnya akan berhubungan dengan 3 pilar pendidikan CM
Mengenai prinsip dan hal teknis bernarasi, dibahas di tulisan selanjutnya ya.
0 Comments
Leave a Reply. |
PENULISRika Widjono ARSIP
July 2020
KATEGORI |