Alhamdulillah, aku menjalani 2 kali persalinan yang ‘cukup’ alamiah. Persalinan pertamaku di rumah sakit, yang kedua di rumah. Dari pengalaman ini, ada beberapa hal tidak nyaman, hingga traumatis yang sebenarnya aku tidak perlu alami di persalinan pertama, tapi aku alami karena ketidaktahuan. Pengalaman ini tentu saja tidak untuk disesali, tapi penting untuk diketahui bagi yang belum mengalami, sehingga dapat diambil pelajaran.
Berikut ini bocorannya yah.. Ada satu titik terutama di bukaan besar, perasaan ga sanggup lagi, putus asa, minta pereda nyeri, minta sesar. Percaya atau tidak, bahkan ibu yang hidupnya serba natural, bercita cita bersalin sealamiah mungkin, dan ujung ujungnya berhasil alami, juga bisa merasakannya. Aku juga mengalaminya kok di kedua persalinan. Walaupun ada di antara kamu yang naturalis, rajin belajar, ikhtiar kenceng, jago relaksasi, jangan kaget kalau niscaya kamu mengalaminya juga :D Itu adalah sebuah tanda masuk fase akhir. Jadi, para suami musti paham yah! Yang menarik, menurut pengamatan, cerita cerita orang (dan aku mengalaminya juga), fase akhir ini akan lekas terlewati ketika ibu bisa ‘melepas’, berserah, tidak lagi mempertahankan keinginan keinginannya, mengakui ketidakberdayaan. Begini contoh self talk aku (seingatku ya..karena sudah lama sekali hehe) Rasaya luar biasa nyeri Lelah… Ternyata dengan segala ilmu dan rajin olahraga, aku ngga bisa menyelesaikan ini Aku ternyata ngga sanggup. Tolong aku ya Allah…
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorRika Widjono ARSIP
January 2021
KATEGORI |